Breaking

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Gelper Golden Mine Game Zone Abaikan Protokol Kesehatan dan Terindikasi Langgar Perizinan

Gelper Golden Mine Game Zone Abaikan Protokol Kesehatan dan Terindikasi Langgar Perizinan
Lokasi Gelper Golden Mine Game Zone yang terletak di kawasan di Nagoya, Lubuk Baja, Batam. (Foto: RB/Narasnews.com)

BATAM - Narasnews.com | Pemerintah Kota Batam gencar melakukan sosialisasi protokol kesehatan di tempat-tempat keramaian agar selalu menjaga jarak dan memakai masker. Tapi, ketegasan itu mungkin tidak berlaku bagi lokasi Gelanggang Permainan (Gelper) Ketangkasan Golden Mini yang berada di Nagoya, Lubuk Baja, Batam.

Gelper "Golden Mine Game Zone" merupakan tempat keramaian bagi para pecandu game. Adapun gelper tersebut berisi mesin-mesin “permainan anak-anak”, menurut izin yang dikeluarkan oleh dinas terkait, tapi, dari pantauan awak media justru tempat tersebut menjadi permainan orang-otang dewasa yang terindikasi langgar perizinan dengan adanya dugaan praktek perjudian untuk meraup keuntungan yang lebih besar bagi pengelola.

Adapun jenis-jenis permainan ketangkasan bentuk mesin elektronik dari pantauan media, diantaranya ada mesin pocker, pacuan kuda, tebak buah, tebak bom angka, tembak ikan, panjat monyet, skor liga bola, doraemon dan mesin lainnya.

Untuk praktek perjudiannya dilakukan, dengan cara tukar vocer dan rokok. Yang menang dapat menukar vocer tersebut di tempat yang terpisah untuk mengelabui para petugas.

Salah satu pemain Nasrul yang berada dilokasi mengatakan pada awak media ini, bahwa untuk melakukan permainan harus terlebih dahulu isi coint minimal sebesar Rp.50.000.

"Saya bang udah kalah banyak, vocer yang saya dapatkan gak sebanding lagi dengan kekalahan saya," ucap Nasrul, Rabu (24/2/2021).

Nasrul juga mengatakan proses penukaran vocer dilakukan pada kasir untuk mendapatkan hadiah rokok yang disediakan pengelola.

"Kemudian saya bang akan tukarkan rokoknya dibelakang lokasi Gelper yang sudah disediakan oleh pengelola," kata Nasrul.

Gelper Golden Mine Game Zone Abaikan Protokol Kesehatan dan Terindikasi Langgar Perizinan
Para pengunjung yang bermain Gelper di Golden Mine Game Zone.

Pantauan media ini, Gelper ini sangat ramai juga dikunjungi oleh para pemain, bahkan tidak menghiraukan imbauan pemerintah ataupun Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) terkait Protokol Kesehatan (Protkes) yang banyak tidak menggunakan masker.

Jika melihat kondisi itu ditempat itu, akan tidak membuahkan hasil yang baik dalam upaya pemerintah atau untuk menanggulangi pemutusan mata rantai COVID-19 di kota Batam.

Salah satu warga ditempat tersebut mengatakan, para pemain gelper itu banyak tidak mengenakan masker dan asik bermain permainan yang ada di mesin ketangkasan elektronik tersebut, seperti permainan tembak ikan dan poker.

"Bisa dicek dan lihat lansung Bang, sangat prihatin kita jika melihat itu. Jelas-jelas pemerintah sangat bekerja keras untuk memutus mata rantai COVID-19, tetapi lokasi itu justra abaikan," ucap warga tersebut yang tidak menyebutkan namanya.

"Padahal sebelumnya bahwa, Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, menyiapkan sanksi bagi pelanggar Protokol Kesehatan. Sebab pemberian sanksi tersebut sebagai langkah pemerintah mendisiplinkan warganya dalam melawan Covid-19, tetapi mereka tetap abaikan" pungkas warga tersebut.

Warga tersebut juga mengatakan, selain masalah protokol kesehatan, Gelper tersebut juga diduga melanggar perizinan, yang mana jam buka-tutup tempat tersebut tidak pantas bagi tempat “permainan anak-anak” lantaran beroperasi hingga pukul 03:00 dinihari setiap harinya. (RB)

Posting Komentar

1 Komentar

  1. Schools high precision machining round the} world are using 3D printers to bring hands-on learning to the classroom byprinting off three-dimensional dinosaur bones and robotics pieces. The flexibility and adaptableness of 3D printing know-how makes it a game-changer for any industry. 3D printing uses specialised gear to create strong, three-dimensional objects from a digital file. The apply has been round for the reason that} Nineteen Eighties, when Charles W. Hull invented the method and created the first 3D-printed part. Since then, the sphere of 3D printing has grown exponentially and holds numerous prospects.

    BalasHapus